"SAYA (+) ALLAH (=) CUKUP"

Kamis, 10 Maret 2011

Sistem Pengadaan Barang (Merchandising)


1.Ordering (pemesanan)
Pemesanan barang harus dengan membuat purchasing order (PO) dan mengirimkan kepada suplaier, kemudian suplaier akan mengirimkan barang disertai faktur/invoice yg dibuat berdasarkan (PO)

2.Receiving (penerimaan)
Penerimaan barang ditandai dengan pemeriksaan brng yng dkirim,untk menyesuikan kualitas maupun kuantitas dg dokumen pengirim.sbg brng bukti dibuatlah receiving report(RR), faktur/invoice.RR dn PO.yg merupakan dokumen penagihan barng.

3.Warehousing(penyimpanan)
Barang disimpan sementara digudang sblm di display, sebaiknya barng tdk terlalu lama/terlalu bnyak disimpan, untuk mengurangi resiko kadaluarsa/kebanjiran stok.

4.Selling (penjualan)
Proses jual beli antara konsumen dan toko merupakan tujuan utama aktivitas retail,target
utamanya, peningkatan penjualan yang berarti pula bertambahnya keuntungan.

5.Returning (pengembalian)
Proses pengembalian barng terjadi ketika barng terjadi kerusakan atau kadaluarsa,shgga tdk layak jual.waktu pengembalian diatur sesuai kesepakatan antara suplaier dan peretail.

6.Westage/breakage (pembuangan)
Untuk memberi pelayananan yg baik kpd konsumen,peretail harus memastikan bhw barng yg di display dlm kondisi baik.jika trdapat brng yg rusak sudah tentu barng itu hrs dimusnahkan atau dibuang,aktifitas ini memang merugikan peretail,tp peretail hrs bisa bernegosiasi dg suplair agar merka mau memberikan diskon.

7.Internal Transaction (transaksi internal)
Aktifitas ini bisa dibilng rahasia dapur sebuah toko, dengan adanya transaksi internal,sebuah toko bisa menentukan kualitas dan kuantitas pembelian brng berikutnya,dg kt lain, akan didapat data statistik barng yg harus dikurangi atau ditambah.


M setiawan