everybody has their own struggle so be kind
(setiap orang memiliki perjuangan mereka sendiri sehingga bersikap baik)
Jumat, 17 Agustus 2012
Jumat, 10 Agustus 2012
Koperasi Karyawan
Perjalanan KOPKAR(Koperasi Karyawan) kedepan memang masih panjang, untuk bisa memposisikan diri sebbagai mitra usaha perusahaan induk. upaya itu memerlukan advokasi dari berbagai pihak, terutama pemerintah. itupun kalau kita masih menyakini bahwa koperasi termasuk kopkar yang mampu menyelamatkan anak bangsa iini dari jerat kemiskinan yang masif.......berikut ini file pdf tentang Kopkar(koeperasi karyawan).
Download pdf
Download pdf
Rabu, 01 Agustus 2012
KUATKAN SIMPUL JEJARING ANDA?
Seorang
manajer hampir dibuat frustrasi lantaran ide-idenya kerap kali mentok, alias
tidak mampu menembus benak jajaran direksi. Ia merasa gagasannya tidak digubris
dan nyaris ia mengundurkan diri dari perusahaan andaikan ia tidak bertemu
dengan salah seorang direktur.
Lewat
diskusi intensif, yang difasilitasi seorang teman, akhirnya direktur tersebut
berjanji akan membawa gagasannya ke rapat direksi. Melalui mulut direktur
tersebut, gagasannya diadopsi oleh manajemen puncak.
Pengalaman
serupa itu niscaya sering dihadapi oleh siapapun yang hidup dalam organisasi
perusahaan. Apabila sebuah masalah tak mampu diatasi sendiri, maka menggunakan
“jasa” seorang teman bisa menjadi pilihan yang bijak. Hubungan yang
baik antara teman tadi dengan salah seorang direktur menjadi pintu masuk untuk
meyakinkan direksi perihal kehebatan gagasannya.
Manajer
senior tadi telah menggunakan apa yang disebut oleh Rob Yeung dalam Office Politics
sebagai “pengungkit situasional” atau situational leverage.
Melalui
seorang teman, yang dapat diibaratkan sebagai simpul jejaring, manajer tadi
mencoba memanfaatkan pengaruhnya dalam situasi yang sukar. Manajer senior tadi
tidak mampu mempengaruhi seseorang, dalam hal ini jajaran direksi, maka ia
mencari orang lain yang dapat melakukannya untuk dirinya.
Dalam
situasi yang berbeda-beda, simpul-simpul tersebut dapat dibangkitkan untuk
membantu orang yang membangun jejaring. Lantaran kekuatannya berubah-ubah
tergatung situasinya, Yeung menyebutnya situational leverage.
Sebagai
suatu jejaring, baik untuk kebutuhan personal maupun perusahaan, pengaruh
seseorang semakin lemah dengan bertambah panjangnya rantai jejaring. Tapi Yeung
menawarkan cara untuk menanganinya, yakni menciptakan rantai kredibilitas yang
memungkinkan Anda memperluas pengaruh jauh melebihi yang Anda bayangkan. Tentu
saja, ini membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan perencanaan.
Jejaring
personal yang terdiri atas orang-orang yang beragam akan lebih bagus.
Keragaman, kata Yeung, memungkinkan Anda mengakses sumber-sumber informasi yang
tidak dapat diakses oleh jejaring yang sangat seragam.
Yang
perlu diingat, di dalam jejaring, setiap individu memiliki “tombol
panas” atau hot
button serta agenda personal dan professional
masing-masing. Banyak di antara mereka yang tidak mengenal satu sama lain;
sebagian mungkin tidak bergaul dengan yang lain. Satu-satunya kesamaan mereka
adalah mereka mengenal Anda. Dan, meskipun dapat bertindak sebagai mata dan
telinga Anda, mereka jarang memiliki kekuasaan kolektif.
Jika
sukses membangun jejaring, bagaimana memeliharanya agar terus berfungsi sebagai
kekuatan Anda; itulah soalnya.
Tentang
perkara ini, penulis buku Never Eat Alone, Keith Ferrazzi, mengatakan,
“Mata uang yang berlaku dalam networking bukanlah
ketamakan, melainkan kedermawanan.” Inilah salah satu prinsip yang mesti
dipegang untuk memelihara jejaring yang sudah terbangun.
Langkah
yang ditempuh Akio Toyoda saat menangani masalah recall mobil-mobil Toyota adalah contoh
bagaimana cucu pendiri perusahaan otomotif itu menjaga kekompakan jejaring
bisnisnya.
Langkah
tersebut bukan hanya demi menyelamatkan bisnis otomotif Toyota semata, melainkan juga
perusahaan-perusahaan lain yang menjadi simpul-simpul jejaringnya, seperti
vendor yang memasok karpet lantai mobil, pedal gas, maupun suku cadang yang
lain. Termasuk juga para dealer yang menjual produk Toyota dan bengkel-bengkel yang memelihara
kendaraan pelanggannya.
Sebaliknya,
simpul-simpul jejaring ini juga berkepentingan agar bisnisnya selamat dan itu
bisa dilakukan bila memperkuat kerjasama dengan Toyota di saat-saat sukar seperti itu.
Meninggalkan Toyota dalam keadaan terjepit bukanlah langkah yang bijak, sebab
beralih ke merek lain sekalipun tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Jika
Anda menghadapi situasi yang sulit seperti itu akan terlihat apakah jejaring
bisnis Anda telah menjadi koalisi yang kuat ataukah masih merupakan jejaring
yang rapuh. Apabila kuat, Anda dapat mengandalkannya untuk mencari jalan keluar
dari kesulitan. Ini mungkin terjadi jika simpul-simpul jejaring memiliki
nilai-nilai yang sama, walaupun kompetensinya bisa berbeda-beda.
Secara
internal perusahaan, jejaring itu bisa terbentuk di antara departemen atau
divisi atau unit yang berlainan. Pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai dan
visi dapat menjadi perekat kuat jejaring ini.
Pengalaman
Adira Finance, di bawah kepemimpinan Stanley Atmadja, mengajarkan bahwa dengan
adanya nilai-nilai yang dibagi-bersama (shared values), maka
konsensus, pengertian, dan kebersamaan antar bagian bisa tercipta secara
efektif dan mulus. Dengan modal keseragaman nilai, mereka cenderung lebih
akomodatif dan memiliki perspektif yang selaras dalam menyikapi sebuah
persoalan.
Hampir
semua teori mengenai pengembangan tim di dalam organisasi mengatakan bahwa
anggota tim yang heterogen menghasilkan tim yang lebih efektif. Argumentasinya,
dengan latar belakang yang berbeda-beda, maka antar anggota tim akan terjadi
sinergi dan saling melengkapi satu sama lain.
Namun,
dari pengalaman Adira, diperoleh pemahaman bahwa hal tersebut benar untuk
aspek-aspek yang menyangkut kompetensi (hard aspects), namun tidak
demikian halnya kalau menyangkut nilai-nilai atau values (soft aspects).
“Karena itu yang saya kelola bukan lagi sumberdaya manusia, melainkan
mindset,” tutur Stanley .
Ihwal
nilai-nilai inilah yang oleh sejumlah pakar networking dianggap penting
agar jejaring bisa efektif dalam mendukung perkembangan sebuah bisnis atau,
dalam lingkup jauh lebih sempit, karier seseorang.
Perbedaan
nilai, apa lagi benturan, niscaya membuat jejaring tidak akan banyak berfungsi
untuk menopang perkembangan bisnis, apa lagi untuk diandalkan dalam bekerja
sama menghadapi situasi sulit seperti yang menghadang Toyota . *** Dian Ekonomi Bisnis
Langganan:
Postingan (Atom)